Wednesday, February 1, 2012

Melacak makanan yang mengganggu bayi melalui ASI


Makanan yang dikonsumsi ibu secara langsung akan mempengaruhi kandungan nutrisi dalam ASI.  Terkadang bayi memiliki sensitivitas yang lebih peka terhadap jenis makanan tertentu, bahkan bisa jadi makanan tersebut mengganggu sistem pencernaan bayi yang berpengaruh pada perilaku dan kenyamanannya. Berikut adalah tiga langkah sederhana yang dapat ditempuh untuk mengidentifikasi makanan-makanan yang terkandung dalam ASI, yang menimbulkan gangguan pada bayi. Prinsip dasarnya adalah sama dengan cara yang diterapkan untuk mengidentifikasi makanan pemicu alergi setelah bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI eksklusif.

Langkah 1: Membuat diagram makanan
Dari kemungkinan-kemungkinan makanan terdahulu, pilih dan buatlah daftar makanan yang dikonsumsi ibu yang paling dicurigai. Susu sapi biasanya adalah penyebab yang paling umum. Selain itu, buat juga daftar gejala keresahan bayi, misalnya rewel, menangis, perut mulas yang datang dan pergi, perut kembung, susah buang air besar, diare, buang-buang angin, selalu bangun malam, atau lingkaran merah di sekitar anus bayi.

Langkah 2: Mengurangi makanan
Satu per satu (atau bila perlu bersamaan) hindari makanan yang paling dicurigai dalam daftar makanan ibu selama 10-14 hari. Amati perubahan pada bayi, apakah gejala keresahannya berkurang atau menghilang. Bila tidak ada perubahan, beralihlah ke makanan selanjutnya di dalam daftar yang dicurigai. Bila gejala-gejala keresahan telah hilang, lanjutkan ke langkah berikutnya.

Langkah 3: Menguji hasil temuan
Bila sebagian atau seluruh gejala  keresahan berkurang atau bahkan menghilang setelah ibu menghindari jenis makanan tertentu, ujilah temuan ini dengan cara mengenalkan makanan yang dicurigai tersebut. Bila gejala keresahan pada bayi muncul kembali dalam waktu 24 jam, hindari lagi makanan tersebut dalam diet ibu untuk sementara waktu

Kasih sayang ibu untuk bayi, seringkali membuat penilaian ibu menjadi kurang objektif. Demi menghindari bayi menjadi resah dan sakit, ibu sering menentukan makanan pengganggu berdasarkan insting belaka. Hal ini justru dapat menyebabkan ibu dan bayi kekurangan sumber gizi yang berharga. Padahal sebagian besar bayi sensitif dengan makanan tertentu (di luar alergi) hanya sementara saja dan akan berangsur-angsur meningkat sensitivitasnya sehingga tidak lagi mengganggu. Ibu bisa mulai memperkenalkan kembali makanan-makanan pengganggu tersebut sedikit demi sedikit dan melihat reaksi yang ditimbulkan bayi.

No comments:

Post a Comment