Tuesday, January 31, 2012

Makanan pengganggu dalam ASI

Ibu menyusui sebenarnya sama dengan ibu lainnya yang dapat mengkonsumsi berbagai menu makanan. Namun ada sebagian bayi yang peka terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi ibu, karena bagaimana pun juga setiap makanan yang dikonsumsi ibu pasti akan disalurkan melalui ASI kepada bayi. Makanan-makanan pengganggu ini dapat masuk ke ASI dan mengganggu bayi dua jam setelah ibu makan. Tanda-tanda adanya kepekaan terhadap makanan sebagai penyebab kerewelan, sakit perut, serta tingkah laku gelisah, adalah pola yang disebut dengan kolik 24 jam, yaitu rasa sakit yang terjadi maksimum 24 jam, setelah ibu mengonsumsi makanan yang dicurigai, tetapi sakit tidak terjadi lagi sampai ibu mengkonsumsi kembali makanan yang sama.

Produk olahan berbahan susu
Kandungan protein alergenik pada produk ini dapat masuk ke ASI dan menyebabkan gejala sakit perut pada bayi.

Kafein
Minuman ringan, coklat, kopi, teh, minuman berenergi adalah beberapa contoh makanan yang mengandung kafein. Ada bayi yang sangat peka terhadap kafein, namun sebagian bayi lain baru terpengaruh ketika ibu mengkonsumsi kafein dalam jumlah besar.

Biji-bijian dan kacang-kacangan
Beberapa contoh makanan yang bersifat alergenik dari golongan ini antara lain gandum, jagung, dan kacang tanah.

Makanan pedas
Rasa ASI akan berbeda setelah ibu mengkonsumsi makanan pedas dan mengandung bawang putih. Kadang-kadang jenis makanan tersebut menimbulkan reaksi protes dari lambung bayi, sehingga bayi menolak minum ASI atau bahkan menjadi sakit perut.

Makanan yang mengandung gas
Brokoli, bawang putih, tauge, cabe hijau, kembang kol, kubis/ kol merupakan beberapa contoh sayuran yang dapat mengganggu bayi, namun tidak terlalu mengganggu bila sudah dimasak. Makanan yang banyak mengandung gas juga membuat bayi mengeluarkan gas sehingga membuat perutnya kembung dan tidak nyaman.

Mengatur dan memilah-milah makanan memang akan sedikit merepotkan ibu, namun mau bagaimana lagi, di saat ibu sedang menyusui, maka nutrisi yang terkandung dalam ASI pun harus diperhatikan. Tips praktis dan sederhananya adalah jangan berlebihan mengkonsumsi suatu makanan, sehingga kalaupun masuk ke dalam ASI, tidak akan terlalu mengganggu bayi karena konsentrasinya yang rendah.

Monday, January 30, 2012

Variasi posisi menyusui


Pada minggu-minggu awal setelah kelahiran, ada baiknya mengenalkan kepada bayi lebih dari satu posisi mengisap puting susu ibu. Pada artikel sebelumnya, kita telah mengenal posisi pelukan-ayunan. Posisi lain yang dapat dicoba antara lain posisi berbaring bersebelahan dan posisi pelukan-kempit. Posisi ini sangat berguna pada beberapa hari pertama masa pemulihan setelah proses kelahiran melalui operasi sesar.

Kiri ke kanan: posisi pelukan-ayunan; pelukan-kempit; berbaring bersebelahan

Posisi berbaring bersebelahan
Posisi ini menyerupai posisi pelukan-ayunan, tetapi ibu dan bayi berbaring bersebelahan dan berhadapan. Gunakan dua buah bantal di bawah kepala ibu, sebuah bantal di bawah kaki bagian atas, dan sebuah bantal diselipkan di belakang bayi. Memang diperlukan banyak bantal untuk membuat ibu dan bayi merasa nyaman pada posisi ini. Letakkan bayi pada sisi menghadap ibu dan dalam pelukan lengan ibu. Geser bayi ke atas dan ke bawah untuk memperoleh posisi bibir yang pas dengan puting susu ibu. Gunakan teknik menempelkan mulut bayi ke puting susu ibu dan mengisap dengan benar yang telah diuraikan sebelumnya

Posisi pelukan-kempit
Posisi ini sangatlah cocok untuk bayi yang memiliki kesulitan menempelkan mulut pada puting susu dan bayi yang suka menggeliat serta meliukkan punggungnya untuk melepaskan diri dari payudara ibu. Posisi ini juga berguna bagi bayi yang hipotonik, lemas atau bayi prematur.
Ibu berada pada posisi duduk tegak pada ranjang/ kursi yang nyaman. Siapkan bantal di sisi ibu atau menjepitkannya di antara badan ibu dan lengan kursi, lalu baringkan bayi di atas bantal. Atur posisi bayi di sepanjang sisi kiri ibu dan tahan bagian belakang leher bayi dengan tangan kiri ibu. Tempelkan kaki bayi pada bantal yang menyangga punggung ibu. Pastikan bahwa bayi tidak mendorong kakinya ke belakang kursi atau bantal sehingga ia membengkokkan punggungnya. Bila terjadi demikian, posisikan bayi hingga pinggulnya terkempit dan bokongnya diletakkan pada bantal. Gunakan teknik yang sama untuk menempelkan mulut bayi ke puting susu. Pegang dan angkat payudara kiri dengan tangan kanan, dan tarik bayi sedekat mungkin pada ibu. Jika bayi sudah mengisap dengan benar, selipkan bantal di punggung bayi untuk membantu ibu memeluknya lebih dekat.

Saturday, January 28, 2012

Posisi menyusui yang benar (Bagian II)

5.    Dengan tangan ibu yang bebas, keluarkan beberapa tetes kolostrum untuk melembapkan puting. Rengkuh payudara dan tahan beratnya dengan telapak tangan dan jari-jari di bagian bawah serta ibu jari pada bagian atas. Tahan tangan menghadap dada ibu sehingga jari-jari tetap dapat memegang areola menjauh dari mulut bayi yang tengah menghisap.
6.    Dengan puting susu yang telah dilembapkan sebagai penggoda, usap-usaplah bibir bayi secara perlahan, sehingga membantu bayi membuka mulutnya lebar-lebar. Ketika mulutnya membuka lebar, arahkan puting susu ke bagian tengah mulut dan tarik tubuh bayi agar lebih dekat dengan ibu.
7.    Gusi bayi harus melewati bagian dasar puting susu dan menghisapnya paling tidak sampai 2 cm dari areola. Pentingnya bayi menakan areola adalah bahwa saluran ASI berlokasi di bawah areola, sehingga akan membantu keluarnya ASI.
8.    Bantu bayi untuk membuka mulut lebih lebar dengan menggunakan jari dari lengan yang menahan payudara untuk menekan bagian dagu bayi. Bibir bawah bayi juga harus terbuka ke bawah, bukan terlipat ke dalam/ ke atas.
9.    Bila isapan bayi terasa terlalu ketat dan menyakitkan, pindahkan tangan yang menyangga dada dan gunakan jari ibu untuk membuka bibir bayi. Selipkan jari di antara gusinya secara perlahan dan ulangi semuanya dari awal.

Ketika bayi sudah menempel dan mulai menghisap dengan benar, periksalah beberapa hal berikut ini:
  • Pastikan bayi mengisap areola hingga jarak 2-3 cm
  • Bibir bayi yang menempel pada kulit ibu harus terlipat ke luar, jika tidak demikian tarik rahang bawah bayi
  • Seluruh rahang bayi bergerak saat menghisap
  • Ibu dapat mendengar suara bayi menelan air susu
  • Tidak ada rasa sakit atau terjepit yang dirasakan ibu

Dengan menerapkan posisi menyusui yang baik dan benar, niscaya ibu dapat lebih bersemangat menyusui, dan bayi pun nyaman menyusu. Tidak ada lagi rasa sakit pada puting atau punggung ibu, dan bayi dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya dari ASI. Dengan posisi yang benar, ibu dan bayi juga akan lebih rileks dan menikmati saat-saat pemberian ASI, sekaligus membangun hubungan yang erat dan penuh kasih antara keduanya.

Friday, January 27, 2012

Posisi menyusui yang benar (Bagian I)

Kebanyakan ibu menyusui mengeluhkan puting susu yang sakit, air susu yang tidak mencukupi, dan berbagai masalah lain. Untuk menghindari dan mengurangi berbagai masalah ini, yuk coba tengok kembali apakah posisi menyusui sudah benar atau belum.

Posisi ibu
Atur tubuh senyaman dan serileks mungkin ketika ibu hendak menyusui bayi agar ASI pun mengalir lebih baik. Posisi duduk tegak di tempat tidur, kursi goyang, atau kursi berlengan dapat menjadi pilihan. Tempatkan satu bantal di belakang punggung ibu, satu bantal pada pangkuan ibu, dan satu bantal di bawah lengan yang akan menopang bayi. Bila duduk di kursi, gunakan penyangga kaki untuk mengangkat pangkuan cukup tinggi sehingga ibu tidak perlu membungkukkan punggung dan otot lengan untuk membuat bayi lebih dekat ke payudara. Untuk persiapan paling baik bagi pikiran dan tubuh ibu, pikirkanlah bayi Anda dan tugas Anda sebagai ibu.

Posisi bayi
Bagi pemula, bisa memulai dengan bayi yang hanya menggunakan sedikit pakaian atau bahkan telanjang, sehingga kulit ibu dan bayi bersentuhan. Melepaskan pakaian bayi yang mengantuk juga akan membantu membangunkannya sehingga dapat menyusu dengan lebih baik. Berikut adalah teknik dasar pelukan-ayunan untuk menyusui:
  1. Dekap bayi dalam pelukan lengan ibu sehingga lehernya bersandar pada lekukan sikut ibu, punggungnya di sepanjang lengan dan bokongnya di tangan ibu.
  2. Putar seluruh tubuh bayi pada sisinya sehingga berhadapan dengan ibu dan perut ibu-bayi bertemu. Kepala dan leher bayi harus tetap lurus, tidak mendongak atau miring, agar dapat mengisap dengan baik.
  3. Angkat bayi pada ketinggian mendekati bagian dada ibu dengan cara meletakkannya di atas bantal pada pangkuan ibu dan dengan menggunakan penyangga kaki. Biarkan bantal dalam pangkuan ibu mendukung lengan ibu dan menyangga berat bayi. Mengangkat bayi dengan lengan ibu hanya akan membuat punggung dan otot lengan menjadi tegang. Angkat bayi mendekati dada ibu, bukannya menurunkan tubuh ibu untuk mendekati bayi.
  4. Tahan gerakan tangan bayi yang mengganggu. Saat bayi dimiringkan, sehingga perut keduanya bertemu, selipkan lengan bawah bayi ke kantung jari lembut yang diletakkan di antara tubuh bayi dan pinggang ibu. Bila lengan atasnya tetap mengganggu, tahan dengan ibu jari tangan ibu yang memeluknya.


Bersambung...

Thursday, January 26, 2012

Faktor pelindung dalam ASI

Melalui proses penyusuan, tujuan langsung yang tercapai adalah memberi makan dan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan bayi. ASI mengandung gizi yang sempurna sesuai kebutuhan bayi. Sebagai tambahan, minuman utama bayi ini juga dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit yang dapat menjangkitnya.

Sel darah putih
Setiap tetes ASI mengandung jutaan sel darah putih yang sangat kecil dan beredar ke seluruh sistem pencernaan bayi. Sel darah putih ini berperan dalam melawan dan merusak bakteri berbahaya, terutama pada minggu awal kehidupan ketika sistem pertahanan tubuh bayi masih lemah.  Pada waktu sistem kekebalan tubuh bayi mulai matang dan sempurna, maka jumlah sel darah putih dalam ASI juga akan berkurang, namun tetap ada hingga enam bulan setelah persalinan. Selain itu, sel darah putih ini juga menyimpan dan memindahkan elemen-elemen penting seperti enzim, faktor pertumbuhan, dan lain-lain. 

Imunoglobulin
ASI juga mengandung protein pelawan infeksi yang disebut imunoglobulin. Bersifat seperti antibiotik alamiah, imunoglobulin beredar ke seluruh tubuh dan memusnahkan bakteri dan virus. Bayi yang baru lahir membuat beberapa antibodi langsung, tetapi masih belum sempurna hingga usia 9-12 bulan. Melalui pemberian ASI, secara langsung ibu juga turut melindungi bayi sampai sistem kekebalan tubuhnya kuat dan matang.

Imunisasi alami

Kolostrum, air susu pertama yang dihasilkan ibu, mengandung sel darah putih dan imunoglobulin pada konsentrasi yang paling tinggi. Kolostrum inilah yang merupakan imunisasi pertama bagi bayi. Pada beberapa bulan pertama, saluran pencernaan bayi yang belum matang menyerupai saringan yang membiarkan benda asing (termasuk protein alergenik) masuk ke aliran darah dan berpotensi menyebabkan alergi. IgA (salah satu anggota imunoglobulin) dalam ASI menyediakan selaput pelindung yang berguna untk menutupi kebocoran dalam lapisan usus dan mencegah lewatnya kuman serta alergen yang merugikan.
Proses imuninasi alami ini juga berlangsung secara dinamis, karena kandungan antibodi dalam ASI akan berubah seturut dengan antibodi tubuh ibu. Ketika kuman baru terus berkembang di lingkungan dan masuk ke tubuh ibu, sehingga memacu pembentukan antibodi baru, bayi pun juga akan memperoleh antibodi baru tersebut.

Faktor-faktor pelindung ASI di atas, hanyalah sebagian kecil yang telah diketahui dan dikaji secara ilmiah. Namun masih banyak zat gizi dan faktor pelindung di dalam ASI yang bekerja sama satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan memberikan perlindungan terbaik bagi bayi Anda. Menyusui, kenapa tidak?

Wednesday, January 25, 2012

Manfaat menyusui bagi ibu

ASI tidak hanya paling baik untuk bayi, tetapi aktivitas menyusui itu sendiri sangatlah baik untuk ibu. Ada saatnya ketika Anda merasa kehabisan energi, kesabaran dan kelelahan menyusui. Namun efek timbal baliknya bagi masa depan Anda dan bayi benar-benar tidak dapat dihitung. Salah satu manfaat utamanya adalah saling memberi antara ibu dan bayi. Ibu memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan pada saat menyusui, isapan bayi merangsang saraf pada puting susu ibu untuk mengirim pesan pada kelenjar pituitari (panel kendali utama pada otak) untuk mengeluarkan hormon prolaktin (salah satu hormon keibuan). Substansi hormon ini akan berjalan ke seluruh tubuh ibu untuk memberu tahu hal yang harus dilakukan dan merangsang naluri keibuannya.

Mengembalikan bentuk tubuh
Selain hormon prolaktin, isapan bayi pada saat menyusu juga merangsang produksi hormon oksitosin yang mengerutkan rahim hingga mendekati ukuran sebelum kehamilan. Menyusui juga tidak akan membuat payudara ibu kehilangan bentuknya, kehamilanlah yang membuat perubahan pada payudara ibu. Selain itu, energi yang dibutuhkan tubuh ibu untuk memproduksi cukup ASI sangatlah besar, sehingga akan otomatis membantu pembakaran berat badan berlebih yang Anda peroleh selama kehamilan. Namun jangan lupa untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi lengkap, sehingga ASI ibu pun mengandung gizi yang cukup untuk bayi.

Membuat lebih rileks
Pada saat menyusui, ibu dan bayi akan merasa lebih rileks dan tenang. Ibu membelai lembut bayinya, dan bayi terlena dengan damai bahkan hingga tertidur. ASI memang mengandung protein alami yang dapat mendorong bayi untuk tidur dengan tenang dan damai, sebagai tambahan dari kandungan lemak tinggi yang dapat memuaskan/ mengenyangkan bayi. Penenangan alamiah ini secara khusus sangat membantu bayi (dan ibu) yang memiliki kesulitan tidur. Efek relaksasi ini sangat menolong para ibu yang berkarir dan memiliki segudang kesibukan. Ketika tiba di rumah dan menyusui bayinya, ibu akan merasa lebih rileks dan dapat beristirahat dengan tenang.

Pendukung kesehatan
Kesehatan ibu juga dipengaruhi oleh aktivitas menyusui. Wanita yang menyusui memiliki kemungkinan lebih rendah terkena kanker payudara. Sebagai tambahan, menyusui dapat menjadi pengatur jarak kelahiran anak yang alamiah sehingga membantu perencanaan keluarga. Bayi yang mendapat ASI pun cenderung lebih sehat sehingga menghemat biaya pengobatan. ASI merupakan satu-satunya makanan terbaik bagi bayi yang disediakan oleh alam, selain sangat murah tentunya.

Pembentukan sikap baik

Proses menyusui dapat membantu ibu berlatih membaca tingkah laku bayi. Ibu akan lebih mengenal bayi dan membantu bayi untuk merasa baik-baik saja. Bayi tidak hanya menerima ASI tetapi juga belajar mengenal rasa percaya dan nyaman yang ada bersamanya. Efek timbal balik ini akan membantu ibu dan bayi untuk bertingkah laku lebih baik di kemudian harinya.

Masih ragu untuk menyusui bayi Anda? Ingatlah keuntungan-keuntungan yang diperoleh bayi dan Anda sendiri, maka keraguan itu pun akan segera sirna.

Tuesday, January 24, 2012

Hidung tersumbat selama hamil

Hingga 30% dari wanita hamil pernah mengalami masalah hidung tersumbat ataupun meler selama kehamilan. Hal ini sangatlah normal terjadi pada wanita hamil, bahkan jika sebelumnya tidak ada sejarah alergi ataupun terkena flu. Dalam istilah kedokteran, hidung tersumbat selama kehamilan disebut dengan rhinitis. Rhinitis dapat dimulai sejak bulan ke dua dan cenderung menjadi lebih parah selanjutnya. Namun semuanya akan segera hilang setelah persalinan atau maksimal dua minggu setelahnya.

Kadar hormon estrogen yang tinggi selama kehamilan menyebabkan terjadinya pembengkakan membran kelenjar lendir di sepanjang hidung sehingga menyebabkan produksi lendir berlebihan. Selain itu, peningkatan volume darah yang mengalir juga dapat menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah halus di sepanjang hidung.

Jika gejala hidung tersumbat tidak disertai dengan gejala lain, maka kemungkinan besar itu adalah rhinitis. Sedangkan jika disertai dengan bersin, batuk, tenggorokan kering/ sakit, bengkaknya kelenjar atau demam, maka kemungkinan besar Anda terkena flu atau infeksi lain yang tidak disebabkan karena kehamilan Anda. Bagaimanapun juga infeksi sinus memang umum terjadi dalam kehamilan. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

Di sisi lain, jika sebelumnya ada sejarah alergi, maka bisa saja alergi menjadi lebih parah selama kehamilan, bahkan bisa saja Anda menemukan sensitif terhadap alergen baru yang sebelumnya tidak pernah mengganggu. Namun bisa saja Anda mengalami alergi sekaligus rhinitis dalam waktu bersamaan.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu melegakan hidung tersumbat akibat rhinitis:
  • Minumlah banyak air dan jagalah posisi kepala tetap di atas pada malam hari
  • Uap air dapat melegakan hidung tersumbat sementara waktu, cobalah mandi air hangat dan berlama-lama di kamar mandi yang dipenuhi uap hangat. Atau basahi handuk kecil dengan air panas, letakkan di muka dan tarik nafas dalam-dalam. 
  • Cobalah obat tetes atau semprot untuk melegakan hidung tersumbat
  • Gunakan pelembab ruangan (humidifier) untuk menjaga kelembaban udara, letakkan di dekat kepala pada malam hari. Jangan lupa untuk mengganti air dan membersihkan penyaring udaranya karena jika tidak dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. 
  • Gunakan bantal tambahan untuk meletakkan kepala pada posisi lebih tinggi ketika berbaring atau tidur. Selain itu posisi ini juga dapat membantu mengurangi nyeri ulu hati juga.
  • Berolahraga ringan juga dapat membantu meredakan hidung tersumbat, namun hindari berada di luar ruangan dengan polusi udara yang tinggi karena dapat memperparah iritasi pada hidung. 
  • Hindari iritan seperti asap rokok, alkohol, bau cat atau bahan kimia

Thursday, January 19, 2012

Inspirasi untuk tetap merasa nyaman pada trimester ke tiga


Berikut adalah pengalaman dan saran beberapa calon ibu untuk memberikan saat-saat dan ruang yang nyaman untuk Anda dan bayi:

"Jagalah punggung agar tetap tegak, atau melengkung ke depan kadang-kadang. Posisi ini akan memberikan ruang yang lebih luas untuk bayi dan paru-paru Anda.”
 
"Biarkan air hangat mengalir melewati punggung dan rasakan kenyamanannya. Untuk tetap merasa sejuk, bawalah kipas angin kecil atau minum air dingin.”

"Cobalah berlatih senam kegel, karena ketika aku melakukannya, si kecil tidak lagi sering menendang bagian yang sensitif, terutama pada kantung kemih.”
 
"Saya tidur dengan bantal-bantal bepergian yang lebih kecil daripada bantal biasa. Bantal-bantal itu bisa mengganjal bagian-bagian tubuh tertentu ketika diperlukan, sehingga saya dapat berbalik lebih mudah tanpa harus mengacak-acak seprei atau membangunkan suami."

"Ketika bayiku seolah-olah melakukan senam aerobik untuk waktu yang lama, biasanya saya mengelus-elus perut hingga ia merasa lebih tenang. "

"Walaupun harus sering ke kamar kecil, tapi aku merasa lebih nyaman dengan kantung kemih yang kosong daripada merasa sesak."

"Perabotan kantor memang tidak dirancang untuk wanita hamil. Jadi jika Anda masih harus masuk kantor, gunakan bantalan tambahan pada kursi sehingga dapat menyangga punggung tetap tegak."

"Makan dalam porsi yang lebih kecil namun sering akan membantu mengurangi nyeri ulu hati dan kembung. Sedangkan berolahraga ringan dan minum air yang banyak akan membantu meredakan pembengkakan pada kaki."

"Cobalah untuk tetap rileks ketika bayi Anda bergerak, karena merasa kesal atau frustasi hanya akan membuat Anda semakin tidak nyaman."

"Jika bayi sedang pada posisi yang membuat Anda tidak nyaman, cobalah duduk lebih tegak atau berjalan-jalan sebentar. Dengan demikian bayi akan memiliki ruang gerak lebih besar, sekaligus memberi Anda ruang yang lega untuk bernafas."

"Saya pernah membuat tumpukan bantal dan guling dengan lubang di tengah-tengah untuk menempatkan perut, sehingga saya bisa merasakan tidur tengkurap lagi."

"Jika Anda merasa tidak nyaman tidur di kasur, tidak ada salahnya mencoba tidur di sofa atau tempat lain yang bisa jadi lebih nyaman bagi Anda."

Tuesday, January 17, 2012

Aktivitas berbahaya bagi ibu hamil


Sejalan dengan perkembangan kehamilan, wanita hamil hendaknya menghindari aktivitas yang beresiko jatuh atau menyebabkan trauma pada bagian perut. Selain itu, aktivitas pada ketinggian lebih dari 6000 kaki juga dapat beresiko karena rendahnya kandungan oksigen pada udara. 

  • Wahana taman rekreasi. Seluncuran air, perahu kora-kora, roller coaster, adalah beberapa contoh wahana di taman rekreasi yang dilarang untuk wanita hamil karena pendaratan yang dipaksakan, berhenti/ melaju tiba-tiba dapat membahayakan bayi dalam kandungan. 
  • Bersepeda ini sangat tidak disarankan untuk pemula yang sedang hamil. Jika Anda sudah terbiasa bersepeda, masih diperbolehkan hingga trimester ke dua. Bagaimanapun juga bersepeda dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh sehingga beresiko besar untuk jatuh.
  • Sepak bola, basket, dan olahraga lain yang bersentuhan antar pemain, karena dapat terjadi benturan atau luka akibat bola ataupun bertabrakan dengan pemain lain.
  • Ski menuruni lembah, snowboarding, dan berselancar beresiko tinggi terhadap luka atau jatuh yang keras karena kesulitan menjaga keseimbangan. Selain itu pada tempat yang tinggi, kadar oksigen yang tersedia akan berkurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan ibu dan bayi.
  • Senam atletik juga beresiko tinggi dapat jatuh dan menyebabkan trauma pada bagian perut.
  • Menunggang kuda juga memiliki resiko jatuh yang sangat tinggi.
  • Sauna/ berendam setelah berolahraga dapat membahayakan janin karena panas berlebihan telah terbukti berkaitan dengan kelainan pada bayi lahir.
  • Berlari tidak disarankan bagi pemula di saat hamil. Bagi pelari rutin, tetap harus ekstra berhati-hati karena keseimbangan tubuh yang tidak stabil dapat meningkatkan resiko jatuh. Selain itu, hindari panas berlebih dan minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang keluar melalui keringat.
  • Menyelam sangatlah dilarang bagi ibu hamil, karena gelembung udara dapat terbentuk di aliran darah dan membahayakan janin dalam kandungan.

Bagi Anda yang tadinya sangat aktif berolahraga sebelum kehamilan, saat ini Anda harus ekstra hati-hati dan memilih aktivitas yang aman untuk Anda dan janin. Apalagi jika ada tanda-tanda resiko kelahiran prematur atau pertumbuhan bayi tidak normal, maka Anda harus benar-benar menghentikan aktivitas olahraga selama trimester ke dua dan tiga. Berkonsultasilah dengan dokter atau ahli kesehatan Anda untuk memilih olahraga yang aman dan tepat untuk Anda dan bayi.