Friday, February 10, 2012

Bolehkah berhubungan intim selama kehamilan? (Bagian II)

  •  Nyeri atau kram perut yang sangat parah dan berkepanjangan, disertai dengan flek atau pendarahan.
  • Ketidakcukupan leher rahim, yaitu kondisi di mana leher rahim memendek dan membuka sebelum tiba waktu persalinan. Hal ini disebabkan oleh leher rahim yang lemah dan meningkatnya tekanan dari pertumbuhan janin pada trimester ke dua atau ke tiga. Akibat yang ditimbulkan antara lain meningkatnya resiko kelahiran prematur.
  • Sobeknya membran (mucus plug) yang mengakibatkan kebocoran air ketuban.
  • Suami/ istri menderita penyakit kelamin atau infeksi kelamin lain seperti herpes, dll. Untuk infeksi kelamin, walaupun sudah sembuh, harus dipastikan dengan tes laboratorium bahwa telah terbebas dari infeksi (negatif).
  • Jika pada kehamilan sebelumnya, ibu mengalami persalinan prematur, ada dokter yang akan menyarankan berhenti berhubungan intim pada waktu tertentu sepanjang trimester ke dua atau ke tiga.

Bagaimanapun juga, masih banyak kondisi medis lain yang harus dipertimbangkan dalam berhubungan intim selama kehamilan. Oleh karena itu, jangan ragu-ragu untuk berkonsultasi dengan ahli atau dokter kandungan Anda. Ceritakanlah hal-hal yang tidak biasa Anda alami selama berhubungan intim, misalnya nyeri berlebihan atau pengeluaran lendir berlebihan, sehingga dokter dapat membantu menganalisa kondisi Anda. Jika dokter menyarankan untuk tidak berhubungan intim selama kehamilan, Anda tetap bisa menjaga keharmonisan hubungan suami istri dengan komunikasi yang baik, pelukan, ciuman hangat, saling memijit, dan berbagi tentang perasaan masing-masing.

No comments:

Post a Comment