Wednesday, December 21, 2011

Diare

Orang tua seringkali merasa khawatir dengan buang air besar bayi, apakah terlalu sering atau kurang, apakah warna feses normal, apakah feses terlalu keras atau terlalu lunak? Feses bayi biasanya akan berubah-ubah tekstur, warna dan baunya, tergantung pada pola makannya (ASI, susu formula, atau makanan padat). Dibandingkan feses dewasa, feses bayi lebih lembek, bahkan masih normal apabila sesekali mencret. Namun bila terus menerus mencret, lebih berair, dan berbau aneh, mungkin saja bayi menderita diare.

Penyebab diare

  • infeksi saluran pencernaan yang disebabkan parasit, bakteri atau virus, yang ditularkan melalui kontak dengan makanan/ air tercemar atau kontak dengan permukaan kotor lalu memasukkan tangan ke mulut.
  • alergi pada jenis makanan tertentu atau sensitif terhadap obat tertentu
  • minum terlalu banyak jus buah
  • keracunan makanan
Mencuci tangan secara berkala sangatlah penting dalam pencegahan diare, terutama sebelum dan sesudah makan, serta setelah dari kamar kecil. Selain itu jagalah kebersihan kamar kecil dan dapur, serta jagalah kebersihan pengolahan makanan.

 

Efek diare

Diare dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan mineral pada tubuh bayi, yaitu kehilangan berlebihan atau dikenal dengan dehidrasi. Dehidrasi dapat terjadi dengan cepat pada bayi (1-2 hari setelah mulai diare), dan dapat menjadi sangat berbahaya terutama bagi bayi yang baru lahir. Tanda-tanda dehidrasi antara lain:
  • buang air kecil lebih jarang/ air seni yang lebih sedikit/ popok yang lebih kering
  • mudah marah/ jengkel
  • seolah-olah kehausan terus-menerus
  • mulut kering
  • tidak ada air mata saat menangis
  • suasana hati buruk yang tidak biasanya, lemah, letih, lesu
  • ubun-ubun di kepala yang relatif lebih cekung
  • kulit tidak se-elastis biasanya (tidak kembali ketika dicubit ringan)
Segera hubungi dokter bayi Anda jika terjadi diare dan muncul tanda-tanda dehidrasi tersebut. Atau jika bayi Anda berusia kurang dari 6 bulan, demam 39oC atau lebih, ada bercak darah di feses bayi, warna feses hitam/putih/merah, atau jika bayi sangat lemas dan muntah. Bayi membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit bila diarenya sudah menjadi parah dengan gejala tersebut.

 

Perawatan

Dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi oleh bakteri atau obat anti parasit untuk infeksi akibat parasit. Selain itu, pemberian oralit juga direkomendasikan untuk mencegah dehidrasi. Apabila dehidrasi sudah parah, bayi Anda membutuhkan cairan infus untuk menggantikan cairan tubuhnya.
Jika bayi sudah mulai mengkonsumsi makanan padat, dokter akan menganjurkan untuk mengganti sementara dengan makanan lunak seperti bubur atau pisang. Selain itu bayi juga harus menghindari makanan yang bertekstur kasar, tinggi serat, produk susu (susu, keju), dan makanan manis (kue, biskuit,dll).
Ibu yang masih menyusui juga dianjurkan menjaga pola makannya dan menghindari makanan yang dapat menyebabkan diare pada bayi. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah membersihkan popok bayi dan bersentuhan dengan fesesnya, untuk mencegah penularan infeksi oleh bakteri. Jagalah kebersihan area yang digunakan untuk mengganti popok.

No comments:

Post a Comment