Showing posts with label ibu menyusui. Show all posts
Showing posts with label ibu menyusui. Show all posts

Monday, February 13, 2012

Makanan pembangkit stamina bagi ibu baru (Bagian II)

Minum, minum, dan minum
Pada beberapa minggu pertama setelah persalinan, jagalah asupan cairan yang masuk ke tubuh dengan banyak minum. Dehidrasi hanya akan memperparah kelelahan dan rasa ngantuk yang sering menimpa ibu. Jaga persediaan air minum di kamar, dekat tempat tidur, mobil, kereta dorong bayi, dan di mana saja, agar ibu tidak kesulitan menemukan air minum. Pada ibu menyusui, beberapa minggu pertama akan sering merasakan kehausan yang amat sangat. Oleh karena itu pastikan untuk minum minimal 8 gelas sehari, lebih banyak jika bisa.
 
Jangan bergantung pada kafein atau gula
Ketika merasa lelah dan mengantuk, segelas kopi, sekotak permen atau coklat tentunya amat menggoda di tengah upaya menyelesaikan hari yang terasa panjang. Kafein di dalam kopi dan gula tinggi di dalam permen/ coklat memang dapat membangkitkan stamina dengan cepat, namun efeknya pun akan cepat hilang bahkan terasa lebih lelah ketika selesai dicerna tubuh. Beralihlah pada makanan kaya karbohidrat kompleks (roti gandum utuh, kacang-kacangan, jagung) atau kaya protein (daging tanpa lemak, keju, telur, produk kedelai, yogurt) yang akan menjaga kestabilan kadar gula darah sehingga asupan energi pun terjaga sepanjang hari.

Makanlah buah-buahan
Buah-buahan seperti apel, jeruk, peach, pir, mengandung serat tinggi yang dapat menjaga saluran pencernaan agar tetap bekerja. Kandungan gula alaminya jauh lebih baik dibandingkan makanan cepat saji yang mengandung gula tebu murni. Selain itu, mengkonsumsi buah-buahan tidak membutuhkan waktu persiapan yang lama, cukup cuci dan kupas bila perlu, dan Anda sudah bisa menikmatinya sambil beraktivitas.

Bagaimanapun juga, makanan tidak dapat mencukupi kekurangan istirahat/ tidur yang sering dialami seorang ibu baru ketika sibuk mengurus bayinya. Jadi di samping asupan makanan bergizi, cobalah untuk tidur siang sejenak jika memungkinkan. Ketika ibu merasa resah dan lelah, tidur siang beberapa menit akan lebih baik dibandingkan beralih pada cemilan tidak sehat. Karena bagaimanapun juga, istirahat/ tidur yang cukup juga merupakan obat terbaik untuk kelelahan dan membangkitkan stamina Anda kembali.

Saturday, February 11, 2012

Makanan pembangkit stamina bagi ibu baru (Bagian I)

Hidup baru sebagai seorang ibu pasti sangat menggairahkan untuk Anda, walaupun terkadang rasa bosan dan kelelahan pun mendera. Namun ibu tetap harus memenuhi kecukupan gizinya, untuk dapat menyusui bayi dan menjaga kesehatan dirinya sendiri. Selain itu, dengan memilih makanan yang sehat dan mengatur pola makan, akan menjaga stamina ibu agar dapat tetap beraktivitas sepanjang siang dan malam hari. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan seorang ibu baru agar dapat memperoleh energi dan stamina yang cukup dari asupan makanannya.

Sarapan dengan baik
Mulailah hari dengan menu sarapan berprotein tinggi dan berkarbohidrat kompleks seperti telur, yogurt, roti dan sereal dari biji-bijian utuh, dan hindari sereal manis, roti panggang, roti manis, dan makanan berkabohidrat tunggal atau bergula tinggi. Karbohidrat kompleks dapat memberikan asupan energi lebih lama karena lebih sulit dicerna oleh tubuh. Selain itu makanan berprotein tinggi, kaya vitamin dan mineral juga akan membuat hari ibu lebih bersemangat.

Makan dalam porsi kecil
Makan lima kali sehari dengan porsi lebih kecil merupakan pola makan yang lebih baik dibandingkan makan porsi penuh tiga kali sehari. Porsi makan kecil dengan frekuensi yang lebih banyak akan memberikan asupan energi tetap terjaga sepanjang hari. Simpanlah stok cemilan berprotein tinggi dan atau berkarbohidrat kompleks seperti bagelen dari gandum utuh, sereal mix dengan kacang dan buah kering, yogurt dengan buah, edamame, roti tawar gandum utuh dengan selai kacang, biskuit dan keju. Ibu tidak harus melulu makan nasi bukan dengan adanya pilihan makanan sehat yang beragam.

Jangan bertujuan untuk langsing
Kehilangan berat badan secara drastis dengan cepat setelah persalinan, dapat memicu produksi racun yang tersimpan dalam lemak tubuh. Racun ini dapat larut dalam lemak susu sehingga dapat meracuni ASI yang diminum bayi. Oleh karena itu, ibu tidak perlu mengkhawatirkan tentang berat badan lagi, cukup jaga pola makan sehat dan bergizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh dan menghasilkan ASI yang sehat untuk bayi. Pelan tapi pasti, seiring dengan kesibukan ibu mengurus bayi, berat badan berlebih yang diperoleh selama kehamilan akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu usaha diet yang ekstrim.

Bersambung...

Thursday, February 2, 2012

Bekerja dan Menyusui

Saat ini sudah banyak wanita karir yang memutuskan untuk tetap memberikan ASI walaupun mereka harus kembali bekerja. Namun tidak sedikit pula ibu yang memutuskan berhenti menyusui dan memberikan ASI ketika masa cuti melahirkannya habis dan harus kembali bekerja. Sebelum memutuskan untuk berhenti menyusui, mari kita lihat kembali manfaat tetap menyusui ketika bekerja, tidak hanya bagi ibu dan bayi namun juga bagi keluarga kecil Anda.
  • Ibu kehilangan lebih sedikit hari kerja, karena bayi yang mendapat ASI terbukti lebih sehat sehingga ibu (atau ayah) tidak perlu banyak meninggalkan kantor dan berada di rumah dengan bayi yang sakit.
  • Penghematan secara ekonomis. Pompa payudara yang baik memang relatif mahal, namun pemberian ASI jauh lebih murah dibandingkan membeli susu formula. Sebagai tambahan, bayi ASI akan lebih sehat dan menghemat biaya pengobatan.
  • Menjaga hubungan ibu dan bayi tetap dekat. Dengan memompa dan menyimpan ASI, ibu akan merasa lebih dekat dengan bayi meskipun saat itu ibu tengah berada jauh darinya. Rasa kedekatan yang khusus ini juga akan membantu dalam pengasuhan anak kelak.
  • Menyusui dan bekerja sudah menjadi tren. Dulu mungkin tidak biasa jika ada ibu bekerja yang menyusui, namun pada jaman sekarang ini malah menjadi tren yang baik ketika ibu bekerja tetap berkomitmen untuk memberikan ASI bagi bayinya. Bahkan tempat kerja atau kantor juga memiliki fasilitas yang mendukung untuk proses menyusui ini.
Dengan menilik sebagian kecil keuntungan memberikan ASI yang diuraikan di atas, ibu tentunya akan lebih termotivasi untuk tetap menyusui walaupun sudah kembali bekerja. Berbagai cara dapat diupayakan, tentunya dengan kerjasama yang baik antara ayah, anggota keluarga lain atau jasa pengasuhan, sehingga ASI tetap dapat diberikan secara tidak langsung ketika ibu bekerja maupun secara langsung sebelum/ setelah ibu bekerja.