Saturday, March 10, 2012

Berbagai penyebab bayi terjaga di malam hari: Hal yang berkaitan dengan tubuh bayi (Bagian I)

Terkadang bangun dan terjaga di malam hari memang merupakan hal alami yang tidak dapat dihindari karena berkaitan dengan tahap perkembangan dan adaptasi bayi terhadap dunia luar. Namun ada beberapa penyebab lain yang sebenarnya dapat dikontrol sehingga dapat mengurangi frekuensi bayi terjaga di malam hari.

Sakit gigi
Mulai usia 3 bulan hingga 2 tahun, ketidaknyamanan di sekitar gigi bayi seringkali datang dan pergi secara berkala. Beberapa tanda-tandanya antara lain seprai yang basah di bagian kepala bayi, ruam merah pada pipi dan dagu, gusi bengkak, dan demam ringan. Dengan seijin dokter, Anda bisa memberinya asetaminofen dengan dosis yang sesuai sebelum bayi tidur dan empat jam kemudian ketika bayi bangun lagi.

Baju tidur yang tidak nyaman

Kulit bayi memang ada yang sangat sensitif terhadap jenis kain, pakaian baru, deterjen, atau pelembut kain. Tanda-tandanya dapat terlihat pada kegelisahan dan ruam/ kemerahan pada kulit bayi. Ada bayi yang sensitif terhadap bahan sintetis seperti polyester dan lebih nyaman menggunakan baju dari bahan katun/ kapas.

Lapar
Bayi memiliki perut kecil (kurang lebih seukuran kepalan tangannya), sehingga bayi akan makan dalam jumlah sedikit namun sering. Pada bulan-bulan pertamanya, buatlah bayi untuk makan setiap 3-4 jam sekali pada malam hari. Semakin bertambah usia, bayi akan lebih senang bermain dan terkadang lupa makan di siang hari. Untuk mengurangi rasa lapar dan tidur lebih lama di malam hari, berilah makan bayi dalam frekuensi yang cukup di siang hari.

Bersambung...

No comments:

Post a Comment