Showing posts with label asi bocor. Show all posts
Showing posts with label asi bocor. Show all posts

Wednesday, February 29, 2012

Hiperlaktasi (produksi ASI berlebih): Upaya Mengatasi

Upaya yang dapat dilakukan:
  • Sebelum mulai menyusui, pompalah (dengan tangan ataupun alat) air susu secukupnya untuk mengurangi laju keluarnya air susu. Air susu yang keluar dapat disimpan untuk diberikan pada bayi pada saat ibu tidak dapat menyusui langsung. Namun jangan mengeluarkan terlalu banyak, karena sebenarnya pengeluaran yang banyak akan memicu produksi yang banyak pula dari tubuh.
  • Cobalah menyusui bayi ketika sebelum ia sangat lapar (misalnya ketika baru saja bangun tidur), sehingga bayi akan menghisap pelan-pelan. Penghisapan perlahan akan lebih sedikit menimbulkan rangsangan pada payudara sehingga memperlambat laju keluarnya air susu ibu.
  • Posisi penyusuan tertentu bisa membantu bayi untuk mengantisipasi derasnya aliran air susu. Cobalah posisi bayi yang duduk menghadap ibu, dan ibu bersandar agak miring ke belakang sehingga gravitasi dapat memperlambat aliran susu. Atau coba posisi menyusui dengan ibu berbaring miring, dan meletakkan handuk/ kain di bawah payudara untuk menampung tetesan air susu.
  • Segera hentikan penyusuan jika bayi terlihat menghisap atau menelan susu terlalu cepat dan kewalahan dengan aliran ASI yang deras. Biarkan bayi bersendawa terlebih dahulu baru lanjutkan penyusuan kembali.
  • Untuk membantu mengurangi suplai air susu, pompalah terlebih dahulu kedua payudara hingga habis. Setelah itu, barulah mulai menyusui bayi hanya pada satu payudara saja selama 2-4 kali penyusuan berturut-turut. Ibu bisa memompa payudara lain yang tidak digunakan untuk menyusui (tidak sampai habis), untuk mengurangi tekanan jika payudara terlalu penuh. Teknik ini biasanya berhasil mengurangi produksi air susu dalam 24-48 jam.
  • Jika selama ini ibu memompa dan menyimpan ASI, hentikan pemompaan sampai persediaan air susu sesuai dengan kebutuhan bayi saat ini.

Sisi positif dari hiperlaktasi adalah bahwa tubuh ibu menghasilkan makanan/ ASI yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan bayi. Namun terkadang bayi hanya mendapatkan susu depan (foremilk) yang kurang berkalori, sehingga menimbulkan lebih banyak gas di dalam perut. Jika berlangsung terus menerus, hal ini dapat mengganggu pemenuhan nutrisi bayi. Cobalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli penyusuan tentang hal ini untuk memperoleh penyelesaian yang terbaik. Waspadailah juga terhadap gejala penyumbatan saluran air susu atau mastitis (pembengkakan payudara karena air susu tidak dapat keluar). Jika ibu mengalaminya, maka perawatan khusus segera dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini terlebih dahulu.

Tuesday, February 28, 2012

Hiperlaktasi (persediaan ASI berlebih): Gejala dan Penyebab

Hiperlaktasi merupakan istilah di mana badan ibu menyusui memproduksi air susu dalam jumlah berlebih dibanding kebutuhan bayi. Air susu tersebut bisa saja keluar dengan cepat tanpa perlu dirangsang, menetes atau bahkan menyemprot. Tanda-tanda dari hiperlaktasi adalah payudara ibu akan terasa sangat penuh sepanjang waktu, bahkan bisa jadi ibu mengalami penyumbatan saluran air susu atau pembengkakan payudara.  Rasa nyeri di dada juga bisa muncul, dan biasanya terjadi kebocoran air susu di antara waktu penyusuan, atau kebocoran yang banyak pada payudara lain yang tidak sedang disusu oleh bayi selama proses penyusuan. Gejala-gejala ini dapat muncul pada minggu-minggu awal setelah persalinan. Payudara akan perlahan-lahan beradaptasi memproduksi jumlah air susu yang sesuai sekitar 3-5 bulan setelah persalinan.

Bayi bisa saja tidak terganggu dan tidak menunjukkan reaksi apapun terhadap hiperlaktasi yang dialami ibu. Di lain pihak bisa saja bayi hanya menyusu sebentar (5-10 menit) dan mencoba menekan puting ibu (hal ini dapat menyebabkan puting bengkak/ luka) karena ia berusaha menghentikan aliran yang terlalu deras. Bayi yang lain bisa saja ingin menyusu lebih sering, ada yang menolak menyusu, atau bahkan muntah setelah menyusu karena terlalu kenyang. Bayi bisa saja sudah merasa kekenyangan sebelum mendapatkan susu belakang (hindmilk) yang mengandung lemak dan kalori tinggi, sehingga terlalu banyak laktosa di dalam perutnya. Hal ini dapat menyebabkan terlalu banyak gas dalam saluran pencernaan dan buang air kecil/ besar dalam jumlah besar. Berat badan bayi sendiri dapat bervariasi dari sangat rendah hingga terlalu tinggi, tergantung dari reaksinya.

Salah satu penyebab seorang ibu menghasilkan terlalu banyak susu karena adanya rangsangan atau stimulus yang mendorong tubuh untuk memproduksi sedemikian banyaknya, misalnya kebiasaan memompa susu melebihi dari kebutuhan bayi. Selain itu, ketidakseimbangan hormon, tumor pada kelenjar susu, dan pengobatan lain juga dapat mempengaruhi produksi susu yang berlebihan pada ibu menyusui.